Sejak terbangun dari mimpi panjang
Aku sadar kita sedang tak baik-baik saja
Aroma tubuhmu masih terekam jelas pada cover ranjang
Juga hangatmu masih tergambar jelas pada senja
Kadang ingin berlari jauh
Namun kenangan menahan kita di sini
Kadang ingin terbang menjulang langit
Namun kenangan menahan kita di sini
Sejenak bumi berhenti berputar
Cahaya berbisik untuk terus berjalan
Api tawarkan "bakar!"
Air sajikan seteguk kesetiaan
Kadang ingin berlari jauh
Namun kenangan menahan kita di sini
Kadang ingin terbang menjulang langit
Namun kenangan menahan kita di sini
Cintamu terlalu kuat terpatri
Pergi?
Kejar mimpi?
Aku bisa apa? Kenangan Menahan Kita Di Sini...
Friday, December 20, 2013
Thursday, November 21, 2013
30 Detik
Kini tatapan matamu kosong
Menerawang jauh tak jelas arahnya
Bibirmu tak lagi merekah
Karena telah kaku tak berkata
Kugenggam tanganmu yang telah dingin dirasa
Bibirmu bergerak ingin berkata
Belum habis kata terbata
Kau telah pergi tinggalkan semua
Aku hanya tertunduk
Menutupi perasaanku
Aku masih coba tersenyum
Seperti amanah yang baru kau ucap
Namun aku tak sanggup menahan tangis
Air mata jatuh membasahi bumi
Hati berkata
Maafkan segala salah dan khilafku
Engkau kan selalu hidup
Dalam hati dan ingatan
Aku kan selalu bersamamu
Dengan iringan doa-doa
Tuesday, November 12, 2013
Cemas
Kekasih siapa yang tak merasa gundah,
Kala hati kala hati yang dicintai kan meningkalkan hati yang mencintai?
Jiwa siapa yang tak merana,
Kala kekasihnya kan terbang jauh dengan sayap-sayap harapan masa depannya?
Jangan pernah khawatirkan aku dengan kecemasan-kecemasan pikiranmu
Nikmati kerinduan yang mencengkram malammu
Singkirkan ketakutan yang ada di otakmu
Jadikan setiap detik penantianmu sebagai selimut yg memelukmu.
Tunggulah aku hadir saat mentari pagi memberikan kehidupan bagi bumi,
Saat bulan sabit menerangi lembah-lembah hati yang sunyi tanpa nyanyian cinta
Aku akan hadir disetiap kedipan matamu
Aku akan membelai wajahmu saat kau lelap di peraduanmu
Saat ini, aku pinta, janganlah bermuram durja
Aku akan pergi, sebentar saja...
Percayalah, cintamu akan selalu mengawasiku
Aku akan kembali, kepadamu, menuju tempat yang kita rencanakan...
Kala hati kala hati yang dicintai kan meningkalkan hati yang mencintai?
Jiwa siapa yang tak merana,
Kala kekasihnya kan terbang jauh dengan sayap-sayap harapan masa depannya?
Jangan pernah khawatirkan aku dengan kecemasan-kecemasan pikiranmu
Nikmati kerinduan yang mencengkram malammu
Singkirkan ketakutan yang ada di otakmu
Jadikan setiap detik penantianmu sebagai selimut yg memelukmu.
Tunggulah aku hadir saat mentari pagi memberikan kehidupan bagi bumi,
Saat bulan sabit menerangi lembah-lembah hati yang sunyi tanpa nyanyian cinta
Aku akan hadir disetiap kedipan matamu
Aku akan membelai wajahmu saat kau lelap di peraduanmu
Saat ini, aku pinta, janganlah bermuram durja
Aku akan pergi, sebentar saja...
Percayalah, cintamu akan selalu mengawasiku
Aku akan kembali, kepadamu, menuju tempat yang kita rencanakan...
Tuesday, August 20, 2013
My First Book: Peyempuan
Sebenarnya, ide penulisan buku sudah sejak lama terbesit namun karena dorongan Puan (sebutan untuk followers peyemp) lah hingga buku ini benar-benar bisa terealisasi. Berkali-kali mention seperti "twitnya bagus-bagus, mungkin lebih bagus lagi kalau di jadiin buku" aku terima di ranah twitland sampai akhirnya hati dan tanganku tergerak untuk mulai menulis buku ini lembar demi lembar.
Iya, puan adalah energi bagiku, karena merekalah aku hadir dan menyebarkan hal-hal positif walau di mulai hanya dari lini masa yang nyaris tak mengenal nilai.
Buku #Peyempuan berisi segala hal tentang Peyempuan, rahasia-rahasia yang selama ini kami sembunyikan dan membuat para lelaki sulit mengerti sosok kami (Peyempuan). Ada cerita, ada puisi, ada kesedihan, air mata, motivasi, haru dan bahagia. Semua tersaji dalam buku ini.
Buku #Peyempuan berisi segala hal tentang Peyempuan, rahasia-rahasia yang selama ini kami sembunyikan dan membuat para lelaki sulit mengerti sosok kami (Peyempuan). Ada cerita, ada puisi, ada kesedihan, air mata, motivasi, haru dan bahagia. Semua tersaji dalam buku ini.
Ada yang bertanya ini Novel atau Buku Motivasi? well, silahkan baca dan nilai sendiri.
*Sssttt banyak rahasia Peyempuan yang dibocorkan dalam buku ini :))
Saturday, August 3, 2013
30 Menit
Kuingin bernaung di teras hatimu
dari hujan yang mengguyur
Kuingin berlindung di benteng jiwamu
Dari pencarian yang kutakuti
Dekaplah diriku yang kaku
Karena raga tak lagi perlu
Kecuplah aku,
Alirkan kehangatan terakhirmu untukku
Aku akan pergi jauh darimu
Di ruang dan waktu yang berbeda
Terimalah,
Walau berat untuk dipahami
Lepaskan aku tanpa iringan tangis,
Tetapi dengan senyuman
Dengan begitu aku kan bahagia,
Walau kau tak lihat kebahagiaanku
Aku akan selalu mencintaimu
Kapanpun, di manapun.
dari hujan yang mengguyur
Kuingin berlindung di benteng jiwamu
Dari pencarian yang kutakuti
Dekaplah diriku yang kaku
Karena raga tak lagi perlu
Kecuplah aku,
Alirkan kehangatan terakhirmu untukku
Aku akan pergi jauh darimu
Di ruang dan waktu yang berbeda
Terimalah,
Walau berat untuk dipahami
Lepaskan aku tanpa iringan tangis,
Tetapi dengan senyuman
Dengan begitu aku kan bahagia,
Walau kau tak lihat kebahagiaanku
Aku akan selalu mencintaimu
Kapanpun, di manapun.
Friday, May 10, 2013
Bukan Peyempuan Pelarian
Terbaca di mata sayumu
Sesuatu yang tersembunyi di balik hati kecilmu
Ingin pelukan?
Ingin lepaskan semua nuansa
Aku bukan peyempuan pelarian
Walau kadang itu menggodaku
Demi sembuhkan sebuah luka
Apa aku harus ikut tenggelam?
Bagaimana mungkin aku obati kesepianmu, sedang kesepianku sendiri meronta-ronta?
Bagaimana mungkin aku membuatmu tertawa, sementara hati ini terseduh-seduh?
Aku bukan peyempuan pelarian
Saat rapuh kau datang, saat kuat kau terbang
Terserah...
Aku bukan peyempuan pelarian
Bagaimana bisa, kau datang ingin sembuhkan luka, sementara kau ingin membuat luka yang baru?
Bagaimana bisa, kau datang dengan duka, sementara kau ingin menjatuhkan air mata yang baru?
Sederet bunga telah kau layukan
Mencuri madu dengan rayuan
Tapi aku tak mungkin kau taklukan
Aku bukan peyempuan pelarian
Tak usah bertopeng iba
Tak usah berbaju kesedihan
Aku tak akan tergoda
Aku bukan peyempuan pelarian.
Sesuatu yang tersembunyi di balik hati kecilmu
Ingin pelukan?
Ingin lepaskan semua nuansa
Aku bukan peyempuan pelarian
Walau kadang itu menggodaku
Demi sembuhkan sebuah luka
Apa aku harus ikut tenggelam?
Bagaimana mungkin aku obati kesepianmu, sedang kesepianku sendiri meronta-ronta?
Bagaimana mungkin aku membuatmu tertawa, sementara hati ini terseduh-seduh?
Aku bukan peyempuan pelarian
Saat rapuh kau datang, saat kuat kau terbang
Terserah...
Aku bukan peyempuan pelarian
Bagaimana bisa, kau datang ingin sembuhkan luka, sementara kau ingin membuat luka yang baru?
Bagaimana bisa, kau datang dengan duka, sementara kau ingin menjatuhkan air mata yang baru?
Sederet bunga telah kau layukan
Mencuri madu dengan rayuan
Tapi aku tak mungkin kau taklukan
Aku bukan peyempuan pelarian
Tak usah bertopeng iba
Tak usah berbaju kesedihan
Aku tak akan tergoda
Aku bukan peyempuan pelarian.
Wednesday, March 27, 2013
Cemburu Pada Guling
Bukan
apa-apa, sebagai peyempuan aku butuh perhatian.
Aku butuh dimanjain, aku butuh
pundak untuk bersandar, aku butuh raga untuk dipeluk.
Disaat kau rapuh dan
butuh seseorang untuk hanya tak sekedar curhat, aku tak bisa melakukannya.
Lagi
dan lagi, telponan adalah cara kita untuk saling peduli dan mengganti raga yang
terbatas ini.
“Kamu di mana yank?”
“Di kamar...”
“Lagi ngapain?”
“Meluk guling”
Huh, lagi dan lagi...
Harusnya
aku yang dia peluk, bukan guling.
Harusnya aku yang menghirup aroma wangi
tubuhnya, bukan guling.
Harusnya aku yang merasakan hangat dekapannya, bukan
guling.
Harusnya aku yang mendengar dengkurannya saat tidur, bukan guling.
Harusnya aku yang melihat muka jeleknya saat baru bangun tidur, bukan guling.
HARUSNYA AKU, BUKAN GULING!
(Ini adalah sepotong paragraf yang -mungkin- akan ada dibuku peyemp)
Monday, March 25, 2013
Haruskah aku katakan lebih dulu?
Sekian lama kurasakan cinta itu
Bersemayam di hati, lembutkan jiwa
Membuat hati ini selalu gundah
Akan perasaan yang kita rasa
Haruskah aku katakan lebih dulu?
Bahwa diriku mencintaimu
Tak pantas aku yang lebih dulu mengungkapkan
Dirimulah seharusnya yang bicara
Bibirmu tak akan bisa berbohong
Saat kau kecup aku dalam kerinduan
Mimikmu tak akan mampu berdusta
Saat sembunyikan meronanya air wajahmu
Jangan simpan sendiri
Katakan saja semua yang di hati
Sebelum datang hati yang lain
Merusak semua kepalsuan tak penting ini
Bersemayam di hati, lembutkan jiwa
Membuat hati ini selalu gundah
Akan perasaan yang kita rasa
Haruskah aku katakan lebih dulu?
Bahwa diriku mencintaimu
Tak pantas aku yang lebih dulu mengungkapkan
Dirimulah seharusnya yang bicara
Bibirmu tak akan bisa berbohong
Saat kau kecup aku dalam kerinduan
Mimikmu tak akan mampu berdusta
Saat sembunyikan meronanya air wajahmu
Jangan simpan sendiri
Katakan saja semua yang di hati
Sebelum datang hati yang lain
Merusak semua kepalsuan tak penting ini
Saturday, March 9, 2013
Pondok & Castle
Di balik Pondok
Yang berdiri gontai dengan kelapukannya
Dihuni oleh jiwa-jiwa yang suci
Diterangi oleh lentera-lentera kehidupan
Ia terlihat begitu kokoh dan menyejukkan
Sesejuk pelukan sang kekasih
Meniupkan hawa murni keseluruh penjuru ruangannya
Menampilkan aroma wangi surgawi
Merasuki setiap hela nafasmu
Membuatmu tertidur pulas meski kau tidur di atas tumpukan jerami.
Di balik Castle
Yang berdirih kokoh dengan kemegahannya
Dihuni oelh jiwa-jiwa yang terpenjara dan kesepian
Ditemani oleh tikus-tikus yang kelaparan
Ia terlihat begitu rapuh dan menggerahkan
Segerah musim panas di Gurun Sahara
Mengalirkan kegelisahan keseluruh tubuh
Membawa bau busuk neraka
Menyengat setiap sel darahmu
Membuatmu menggelepar bagai dihukum rajam diatas duri-duri kekejaman.
Yang berdiri gontai dengan kelapukannya
Dihuni oleh jiwa-jiwa yang suci
Diterangi oleh lentera-lentera kehidupan
Ia terlihat begitu kokoh dan menyejukkan
Sesejuk pelukan sang kekasih
Meniupkan hawa murni keseluruh penjuru ruangannya
Menampilkan aroma wangi surgawi
Merasuki setiap hela nafasmu
Membuatmu tertidur pulas meski kau tidur di atas tumpukan jerami.
Di balik Castle
Yang berdirih kokoh dengan kemegahannya
Dihuni oelh jiwa-jiwa yang terpenjara dan kesepian
Ditemani oleh tikus-tikus yang kelaparan
Ia terlihat begitu rapuh dan menggerahkan
Segerah musim panas di Gurun Sahara
Mengalirkan kegelisahan keseluruh tubuh
Membawa bau busuk neraka
Menyengat setiap sel darahmu
Membuatmu menggelepar bagai dihukum rajam diatas duri-duri kekejaman.
Sunday, March 3, 2013
Rahasia
Mengapa banyak orang saling berbisik?
Apa yang mereka bisikkan?
Adakah itu tentang sebuah rahasia?
Apakah itu rahasianya atau rahasia orang lain?
Apakah rahasia namanya akan tetap menjadi rahasia bila telah di dengar oleh yang lain?
Apakah mereka pantas menceritakan sebuah rahasia sedangkan mereka telah dipercayakan atasnya?
Apakah kalian pantas memasuki kehidupan orang lain dan mencari setiap hal yang tersembunyi darinya?
Apakah rahasia di hatimu akan tetap mengokohkan akar-akarnya?
Atau tumbang oleh kerapuhanmu dan lidah tajam mereka?
Biarkanlah rahasia tetap tumbuh
Biarkan mulutmu tetap bungkam
Jangan rela, jangan biarkan rahasiamu diketahui oleh manusia berwajah dua
Rahasia adalah rahasia
Selalu tersimpan rapih di hati
Rahasia tetaplah rahasia
Sampai ia didengar oleh telinga dan hati yang lain.
Tuesday, January 29, 2013
Peluklah, aku sangat merindukanmu
Kamu tak mampu meraba hatiku?
Aku membutuhkanmu
Tolong dengarkan jeritan kalbuku
Cuma kamu yang bisa, redakanku
Taukah kamu penjaga hatiku?
Sesuatu sangat menyesakkan dadaku
Seolah, nafasku terhenti
Dahsyat, seperti ada yang membuncah di hati
Kumohon, kamu yang menggenggam jiwaku
Aku sangat, aku terlalu ingin berada dalam pelukmu
Merasakan kedamaian disana
Kehangatan, gelora jiwa muda di dada
Kemarilah yang menerangi kalbuku
Akan kubisikkan sebait kata
Usah selalu merendahkan dirimu
Sebab aku tahu kamu punya cinta
Kumohon
Sekali lagi
"Peluklah, aku sangat merindukanmu"
Aku membutuhkanmu
Tolong dengarkan jeritan kalbuku
Cuma kamu yang bisa, redakanku
Taukah kamu penjaga hatiku?
Sesuatu sangat menyesakkan dadaku
Seolah, nafasku terhenti
Dahsyat, seperti ada yang membuncah di hati
Kumohon, kamu yang menggenggam jiwaku
Aku sangat, aku terlalu ingin berada dalam pelukmu
Merasakan kedamaian disana
Kehangatan, gelora jiwa muda di dada
Kemarilah yang menerangi kalbuku
Akan kubisikkan sebait kata
Usah selalu merendahkan dirimu
Sebab aku tahu kamu punya cinta
Kumohon
Sekali lagi
"Peluklah, aku sangat merindukanmu"
Subscribe to:
Posts (Atom)