Friday, December 20, 2013

Kenangan Menahan Kita Di Sini

Sejak terbangun dari mimpi panjang
Aku sadar kita sedang tak baik-baik saja
Aroma tubuhmu masih terekam jelas pada cover ranjang
Juga hangatmu masih tergambar jelas pada senja

Kadang ingin berlari jauh
Namun kenangan menahan kita di sini
Kadang ingin terbang menjulang langit
Namun kenangan menahan kita di sini

Sejenak bumi berhenti berputar
Cahaya berbisik untuk terus berjalan
Api tawarkan "bakar!"
Air sajikan seteguk kesetiaan

Kadang ingin berlari jauh
Namun kenangan menahan kita di sini
Kadang ingin terbang menjulang langit
Namun kenangan menahan kita di sini

Cintamu terlalu kuat terpatri
Pergi?
Kejar mimpi?
Aku bisa apa? Kenangan Menahan Kita Di Sini...





Thursday, November 21, 2013

30 Detik

Kini tatapan matamu kosong
Menerawang jauh tak jelas arahnya
Bibirmu tak lagi merekah
Karena telah kaku tak berkata

Kugenggam tanganmu yang telah dingin dirasa
Bibirmu bergerak ingin berkata
Belum habis kata terbata
Kau telah pergi tinggalkan semua

Aku hanya tertunduk
Menutupi perasaanku 
Aku masih coba tersenyum
Seperti amanah yang baru kau ucap

Namun aku tak sanggup menahan tangis
Air mata jatuh membasahi bumi
Hati berkata
Maafkan segala salah dan khilafku

Engkau kan selalu hidup
Dalam hati dan ingatan
Aku kan selalu bersamamu
Dengan iringan doa-doa


Tuesday, November 12, 2013

Cemas

Kekasih siapa yang tak merasa gundah,
Kala hati kala hati yang dicintai kan meningkalkan hati yang mencintai?

Jiwa siapa yang tak merana,
Kala kekasihnya kan terbang jauh dengan sayap-sayap harapan masa depannya?

Jangan pernah khawatirkan aku dengan kecemasan-kecemasan pikiranmu
Nikmati kerinduan yang mencengkram malammu
Singkirkan ketakutan yang ada di otakmu
Jadikan setiap detik penantianmu sebagai selimut yg memelukmu.

Tunggulah aku hadir saat mentari pagi memberikan kehidupan bagi bumi,
Saat bulan sabit menerangi lembah-lembah hati yang sunyi tanpa nyanyian cinta

Aku akan hadir disetiap kedipan matamu
Aku akan membelai wajahmu saat kau lelap di peraduanmu

Saat ini, aku pinta, janganlah bermuram durja
Aku akan pergi, sebentar saja...
Percayalah, cintamu akan selalu mengawasiku
Aku akan kembali, kepadamu, menuju tempat yang kita rencanakan...

Tuesday, August 20, 2013

My First Book: Peyempuan

Sebenarnya, ide penulisan buku sudah sejak lama terbesit namun karena dorongan Puan (sebutan untuk followers peyemp) lah hingga buku ini benar-benar bisa terealisasi. Berkali-kali mention seperti "twitnya bagus-bagus, mungkin lebih bagus lagi kalau di jadiin buku" aku terima di ranah twitland sampai akhirnya hati dan tanganku tergerak untuk mulai menulis buku ini lembar demi lembar.

Iya, puan adalah energi bagiku, karena merekalah aku hadir dan menyebarkan hal-hal positif walau di mulai hanya dari lini masa yang nyaris tak mengenal nilai.

Buku #Peyempuan berisi segala hal tentang Peyempuan, rahasia-rahasia yang selama ini kami sembunyikan dan membuat para lelaki sulit mengerti sosok kami (Peyempuan). Ada cerita, ada puisi, ada kesedihan, air mata, motivasi, haru dan bahagia. Semua tersaji dalam buku ini.

Ada yang bertanya ini Novel atau Buku Motivasi? well, silahkan baca dan nilai sendiri. 
*Sssttt banyak rahasia Peyempuan yang dibocorkan dalam buku ini :))



Buku ini aku persembahkan untuk Puan yang selalu setia menanti ocehanku di twitland, untuk semua Peyempuan di nusantara dan kedua orang tuaku.

Saturday, August 3, 2013

30 Menit

Kuingin bernaung di teras hatimu
dari hujan yang mengguyur
Kuingin berlindung di benteng jiwamu
Dari pencarian yang kutakuti

Dekaplah diriku yang kaku
Karena raga tak lagi perlu
Kecuplah aku,
Alirkan kehangatan terakhirmu untukku

Aku akan pergi jauh darimu
Di ruang dan waktu yang berbeda
Terimalah,
Walau berat untuk dipahami

Lepaskan aku tanpa iringan tangis,
Tetapi dengan senyuman
Dengan begitu aku kan bahagia,
Walau kau tak lihat kebahagiaanku

Aku akan selalu mencintaimu
Kapanpun, di manapun.


Friday, May 10, 2013

Bukan Peyempuan Pelarian

Terbaca di mata sayumu
Sesuatu yang tersembunyi di balik hati kecilmu
Ingin pelukan?
Ingin lepaskan semua nuansa

Aku bukan peyempuan pelarian
Walau kadang itu menggodaku
Demi sembuhkan sebuah luka
Apa aku harus ikut tenggelam?

Bagaimana mungkin aku obati kesepianmu, sedang kesepianku sendiri meronta-ronta?
Bagaimana mungkin aku membuatmu tertawa, sementara hati ini terseduh-seduh?

Aku bukan peyempuan pelarian
Saat rapuh kau datang, saat kuat kau terbang
Terserah...
Aku bukan peyempuan pelarian

Bagaimana bisa, kau datang ingin sembuhkan luka, sementara kau ingin membuat luka yang baru?
Bagaimana bisa, kau datang dengan duka, sementara kau ingin menjatuhkan air mata yang baru?

Sederet bunga telah kau layukan
Mencuri madu dengan rayuan
Tapi aku tak mungkin kau taklukan
Aku bukan peyempuan pelarian

Tak usah bertopeng iba
Tak usah berbaju kesedihan
Aku tak akan tergoda
Aku bukan peyempuan pelarian.



Wednesday, March 27, 2013

Cemburu Pada Guling


Bukan apa-apa, sebagai peyempuan aku butuh perhatian.
Aku butuh dimanjain, aku butuh pundak untuk bersandar, aku butuh raga untuk dipeluk. 
Disaat kau rapuh dan butuh seseorang untuk hanya tak sekedar curhat, aku tak bisa melakukannya. 
Lagi dan lagi, telponan adalah cara kita untuk saling peduli dan mengganti raga yang terbatas ini.


“Kamu di mana yank?”
“Di kamar...”
“Lagi ngapain?”
“Meluk guling”

Huh, lagi dan lagi...

Harusnya aku yang dia peluk, bukan guling. 
Harusnya aku yang menghirup aroma wangi tubuhnya, bukan guling. 
Harusnya aku yang merasakan hangat dekapannya, bukan guling. 
Harusnya aku yang mendengar dengkurannya saat tidur, bukan guling. 
Harusnya aku yang melihat muka jeleknya saat baru bangun tidur, bukan guling. 
HARUSNYA AKU, BUKAN GULING!

(Ini adalah sepotong paragraf yang -mungkin- akan ada dibuku peyemp)

Monday, March 25, 2013

Haruskah aku katakan lebih dulu?

Sekian lama kurasakan cinta itu
Bersemayam di hati, lembutkan jiwa
Membuat hati ini selalu gundah
Akan perasaan yang kita rasa

Haruskah aku katakan lebih dulu?
Bahwa diriku mencintaimu
Tak pantas aku yang lebih dulu mengungkapkan
Dirimulah seharusnya yang bicara

Bibirmu tak akan bisa berbohong
Saat kau kecup aku dalam kerinduan
Mimikmu tak akan mampu berdusta
Saat sembunyikan meronanya air wajahmu

Jangan simpan sendiri
Katakan saja semua yang di hati
Sebelum datang hati yang lain
Merusak semua kepalsuan tak penting ini

Saturday, March 9, 2013

Pondok & Castle

Di balik Pondok
Yang berdiri gontai dengan kelapukannya
Dihuni oleh jiwa-jiwa yang suci
Diterangi oleh lentera-lentera kehidupan
Ia terlihat begitu kokoh dan menyejukkan
Sesejuk pelukan sang kekasih
Meniupkan hawa murni keseluruh penjuru ruangannya
Menampilkan aroma wangi surgawi
Merasuki setiap hela nafasmu
Membuatmu tertidur pulas meski kau tidur di atas tumpukan jerami.

Di balik Castle
Yang berdirih kokoh dengan kemegahannya
Dihuni oelh jiwa-jiwa yang terpenjara dan kesepian
Ditemani oleh tikus-tikus yang kelaparan
Ia terlihat begitu rapuh dan menggerahkan
Segerah musim panas di Gurun Sahara
Mengalirkan kegelisahan keseluruh tubuh
Membawa bau busuk neraka
Menyengat setiap sel darahmu
Membuatmu menggelepar bagai dihukum rajam diatas duri-duri kekejaman.




Sunday, March 3, 2013

Rahasia

Mengapa banyak orang saling berbisik?
Apa yang mereka bisikkan?
Adakah itu tentang sebuah rahasia? 
Apakah itu rahasianya atau rahasia orang lain?

Apakah rahasia namanya akan tetap menjadi  rahasia bila telah di dengar oleh yang lain?
Apakah mereka pantas menceritakan sebuah rahasia sedangkan mereka telah dipercayakan atasnya?

Apakah kalian pantas memasuki kehidupan orang lain dan mencari setiap hal yang tersembunyi darinya?
Apakah rahasia di hatimu akan tetap mengokohkan akar-akarnya?
Atau tumbang oleh kerapuhanmu dan lidah tajam mereka?

Biarkanlah rahasia tetap tumbuh
Biarkan mulutmu tetap bungkam
Jangan rela, jangan biarkan rahasiamu diketahui oleh manusia berwajah dua

Rahasia adalah rahasia
Selalu tersimpan rapih di hati
Rahasia tetaplah rahasia
Sampai ia didengar oleh telinga dan hati yang lain.

Tuesday, January 29, 2013

Peluklah, aku sangat merindukanmu

Kamu tak mampu meraba hatiku?
Aku membutuhkanmu
Tolong dengarkan jeritan kalbuku
Cuma kamu yang bisa, redakanku

Taukah kamu penjaga hatiku?
Sesuatu sangat menyesakkan dadaku
Seolah, nafasku terhenti
Dahsyat, seperti ada yang membuncah di hati

Kumohon, kamu yang menggenggam jiwaku
Aku sangat, aku terlalu ingin berada dalam pelukmu
Merasakan kedamaian disana
Kehangatan, gelora jiwa muda di dada

Kemarilah yang menerangi kalbuku
Akan kubisikkan sebait kata
Usah selalu merendahkan dirimu
Sebab aku tahu kamu punya cinta

Kumohon
Sekali lagi
"Peluklah, aku sangat merindukanmu"