Wednesday, March 27, 2013

Cemburu Pada Guling


Bukan apa-apa, sebagai peyempuan aku butuh perhatian.
Aku butuh dimanjain, aku butuh pundak untuk bersandar, aku butuh raga untuk dipeluk. 
Disaat kau rapuh dan butuh seseorang untuk hanya tak sekedar curhat, aku tak bisa melakukannya. 
Lagi dan lagi, telponan adalah cara kita untuk saling peduli dan mengganti raga yang terbatas ini.


“Kamu di mana yank?”
“Di kamar...”
“Lagi ngapain?”
“Meluk guling”

Huh, lagi dan lagi...

Harusnya aku yang dia peluk, bukan guling. 
Harusnya aku yang menghirup aroma wangi tubuhnya, bukan guling. 
Harusnya aku yang merasakan hangat dekapannya, bukan guling. 
Harusnya aku yang mendengar dengkurannya saat tidur, bukan guling. 
Harusnya aku yang melihat muka jeleknya saat baru bangun tidur, bukan guling. 
HARUSNYA AKU, BUKAN GULING!

(Ini adalah sepotong paragraf yang -mungkin- akan ada dibuku peyemp)

3 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. kakak aku cuma punya tulisan , minta saran nya yaaa http://shrynt.blogspot.com/ :')

    ReplyDelete