Purnama ke-tujuh telah pergi meninggalkan Bulan
Menelan penerang jiwa, menjajikan kegelapan
Gemerincing lonceng sang penjaga malam menohok kesendirian
Dikhusyukan oleh desiran hymne dedaunan
Berlapis langit mendung menyelimuti jiwa
Berhias kecemasan, kesedihan dan air mata
Kesunyian dan rindu telah menikam dada
Membunuh kehangatan diatas dinginnya rasa
Malaikat menghampiri dengan sayap-sayap birunya
Tersenyum, mengitarinya dengan butiran emas membasuh luka
Aroma wangi surgawi merasuki setiap aliran darah
Mencekik perasaan jahat yang menyelimuti jantungnya
Bius sukma merasuki sudut-sudut kalbu
Menggugurkan kelopak melati utusan dari sang rindu
Gulana tumbuh dengan duri-duri dari sang mawar
Meracuni gairah bagi para pecinta sejati, bagai khamar
Malam mencekam, masih menyimpan sejuta misteri
Penghuni kegelapan masih bermain dengan kehampaan
Perempuan Cemas tetap mengubur rahasianya
Di dalam lembah-lembah kehancuran yang sunyi
Tanpa nyanyian serangga malam
Sampai subuh habis dengan sendirinya.
aku repost di blog ku ya peyemp :')
ReplyDeletehmmm :)
ReplyDeleteane repost juga ya
ReplyDelete(y)
ReplyDeletebtw, folbek dong kaka :3