Sunday, May 29, 2016

Sebelum Dia Tahu



Aku sudah melawan
Tapi tetap saja tergelincir pada pesonamu
Tawamu yang seketika menyembunyikan jendela mata hitammu
Menyipit dan penuh ranjau itu terlalu aduhai bagi peyempuan seperti aku.

Aku jatuh padamu.

Derasnya perjumpaan yang terjadi di antara kita 
Mau tak mau turut mendorong hatiku
Untuk menjelajah pada kedekatan yang belum jelas namanya ini
Sedepa demi sedepa kita tempuh dengan sumringah di hati
Perjalanan menuju hatimu adalah yang termudah di antara kisah-kisah yang pernah terjadi.

Tiada malam tanpa bombardir perhatian di hangatnya jiwa yang sedang kasmaran
Tiada malam tanpa  senyum- senyum sendirian dalam peraduan.

Apalagi siang, rasa-rasanya aku ingin terus menerus melihat wajahmu
Aku ingin berdua sampai  waktu jemu melihat  kedekatanku denganmu.

Sampai kau mengaku telah beristri pun aku tak berubah
Maksudnya perasaanku, tapi pandanganku jelas tak lagi sama.

Dengar
aku adalah orang yang kau temui beberapa bulan lalu; masih sama--selamanya begitu
Tapi, perihal meneruskan peranku dalam episode baru, aku ragu aku tak mampu.

Aku tidak menyerah
Aku hanya (baru) mengerti bahwa perasaan ini harus berhenti. 
Aku tak mau nanti ada luka di ceruk hati peyempuan yang mencintaimu setulus hati.

Aku tidak setega itu
Meski sebenarnya aku bisa saja nekat di luar dugaanmu.

Sebelum semuanya jauh
Sebelum dia tahu
Sebelum ditampar waktu
Sebelum makin tak menentu.

Ijinkan aku mundur dari dekapmu (meski aku mahu selamanya di situ)

Mungkin sudah waktunya
Melanjutkan perjalanan menuju kisah yang baru
Dengan hati yang baru.

Hmmm, bagaimana jika yang ada kisah lalu dengan hati yang baru? 
Atau kisah baru dengan perasaan yang lalu? 
Atau kisah lalu dengan perasaan lalu ?

Ah, jalani saja. Biar semesta yang mengaturnya.

No comments:

Post a Comment